Tuesday, October 14, 2014

PULANG KE KAMPUANG NAN JAUAH DI MATO

PULANG KE KAMPUANG NAN JAUAH DI MATO

Pada tanggal 24 Agustus 2014 saya seorang diri pulang ke kampung halaman saya yang berada di kota padang. Saat itu saya menaiki penerbangan pagi dengan salah satu maskapai penerbangan Citilink, yang membuat saya kagum dengan penerbangan ini adalah ketepatan waktu penerbangan yang sangat tepat dan pramugari & pramugara nya yang sangat ramah terhadap seluruh penumpang pesawat tersebut. tepat pukul 7.35 pesawat yang saya naiki sudah berada di landasan pacu untuk segera take off  dari bandara Soekarno Hatta. Lama perjalanan dari jakarta menuju padang adalah 1 jam 45 menit.

Selama di perjalanan pemandangan langit pagi di atas pulau Sumatra sangat indah kumpulan awan bagaikan sekumpulan kapas yang terbentang dan begitu besar dan di tambah sinar mentari pagi yang hangat.
 Tak beberapa lama kemudian pilot pesawat mengumumkan bahwa pesawat akan segera landing di Bandara Internasional Minangkabau Padang, Saya pun melihat pemandangan kota Padang dari ketinggian yang tidak terlalu tinggi.

Beberapa menit kemudian pesawat yang saya tumpangi akhirnya mendarat dengan selamat di kota padang pukul 9.00. Sesampainya say di bandara saya pun di jemput oleh saudara & keponakan. Saya pun di ajak makan di salah satu rimah makan Waroeng Kito orang2 sekitar sering menyebut dengan WARKIT. Saya memesan menu kesukaan saya yaitu nasi goreng gila, sembari menunggu makanan tiba saya sempatkan berfoto dengan abang sepupu, kakak sepupu & keponakan saya.
 Nasi goreng gila yang saya pesan rasanya begitu berbeda rasanya dengan nasi goreng gila yang biasa saya pesan di jakarta, rasa pedas dari nasi goreng ini begitu pas tak terlalu pedas atau manis, di tambah potongan sosis sapi, sosis ayam, potongan daging ayam, daging sapi, jamur membuat menu ini mengugah selera makan saya.

Setelah selesai makan saya beristirahat di rumah tante saya, setelah beristirahat beberapa jam saya pun ingin melihat pemandangan matahari terbenam di pantai padang. Cuaca sedikit berawan di pantai padang, saya pun meminjam sepeda gandeng yang sengaja di sewakan untuk publik oleh warga setempat untuk menikmati angin sore di kota padang. saat bersepeda angin yang begitu sejuk berhembus di tambah suara deburan ombak menambah suasana indah di kota padang. Matahari pun mulai tenggelam langit menjadi kemerah-merahan dan awan berubah menjadi berwarna orange. saya pun menatap matahari yang tenggelam di laut yang langsung menghadap samudra hindia. saya pun sempat mengambil beberapa foto dari momen tersebut. Karena kecelakaan yang saya alami di padang membuat saya tidak bisa pergi ke banyak tempat wisata yang terdapat di Sumatra Barat, saya harus beristirahat total dirumah etek(tante) saya.
t
Sekian perjalanan pualng kampung saya, ada sebuah pepatah "Sejauh-jauhnya bangau terbang, turunnya ke kubangan juga" yang artinya sejauh-jauhnya kita merantau pulang nya ke kampung halaman juga.
"Jika ada sumur di ladang
Boleh lah kita menupang mandi
jika ada waktu ku panjang
bolehlah kunjungi blog ini lagi"