Saturday, January 3, 2015

PENGANTAR BASIS DATA 1


PENGANTAR BASIS DATA I
I. Pendahuluan
Sebuah sistem database tidak lain adalah sistem penyimpanan catatan secara terkomputerisasi. Database itu sendiri dapat dipandang sebagai suatu jenis filling cabinet elektronik. Database merupakan sebuah tempat penyimpanan untuk file-file data yang terkomputerisasi. Seorang user dari sistem dapat melakukan operasi-operasi terhadap file-file tersebut. Operasi yang dapat dilakukan antara lain :
1. Menambah file baru ke dalam database
2. Menambah data ke dalam file yang sudah ada
3. Mengambil (retrieve) dari file yang sudah ada
4. Merubah data dari file yang sudah ada
5. Menghapus data dari file yang sudah ada
6. Menghapus file dari database

Basis data meneyediakan fasilitas atau mempermudah dalam menghasilkan informasi yang digun akan pemakai untuk mendukung pengambilan keputusan. Hal inilah yang menjadikan alas an dari penggunaan teknologi basis data pada saat sekarang (dunia bisnis). Berikut contoh penggunaan aplikasi basis data dalam dunia bisnis :
  • Bank : Pengelolaan data nasabah, akunting, semua transaksi perbankan
  • Bandara : Pengelolaan data reservasi, penjadualan
  • Universitas : Pengelolaan pendaftaran, alumni
  • Pabrik : Pengelolaan data produksi, persediaan barang, pemesanan, agen
  • Penjualan : Pengelolaan data customer, produk, penjualan
  • Kepegawaian : Pengelolaan data karyawan, gaji, pajak
  • Telekomunikasi : Pengelolaan data tagihan, jumlah pulsa

II. Sistem Pemrosesan File / Sistem Pengorganisasian Tradisional
Sebelumnya sistem yang digunakan untuk mengatasi semua permasalahan bisnis, menggunakan pengelolaan data secara tradisional dengan cara menyimpan record-record pada file-file yang terpisah, yang disebut juga sistem pemrosesan file. Dimana masing-masing file diperuntukan hanya untuk satu program aplikasi saja


Kelemahan dari sistem pemrosesan file antara lain :
1. Timbulnya data rangkap (redundancy data) dan ketidakkonsistenan data (inconsistency data)
Karena file-file dan program aplikasi disusun oleh programmer yang berbeda, sejumlah informasi mungkin memiliki duplikasi dalam beberapa file. Sebagai contoh nama mata kuliah dan sks dari mahasiswa dapat muncul pada suatu file yang memiliki record-record mahasiswa dan juga pada suatu file yang terdiri dari record-record matakuliah. Kerangkapan data seperti ini dapat menyebabkan pemborosan tempat penyimpanan data.Ketidakkonsistenan data misalnya apabila terjadi perubahan jumlah sks mata kuliah, sedangkan perubahan hanya  diperbaiki pada file mata kuliah dan tidak diikuti perbaikan pada file mahasiswa. Hal ini mengakibatkan kesalahan dalam laporan nilai mahasiswa.
2. Kesukaran dalam mengakses data
Munculnya permintaan-permintaan baru yang tidak diantisipasi sewaktu membuat program aplikasi, sehingga tidak memungkinkan untuk pengambilan data. Misalnya pada file mahasiswa tdak tersimpan data nilai sedangkan ada permintaan yang membutuhkan laporan data mahasiswa beserta nilainya, hal ini menimbulkan kesulitan untuk mengakses data nilai.
3. Data terisolir (Isolation Data)
Karena data tersebar dalam berbagai file, dan file-file mungkin dalam format-format yang berbeda, akan sulit menuliskan program aplikasi baru untuk mengambil data yang sesuai.
4. Masalah pengamanan (Security  Problem)
Tidak semua pemakai diperbolehkan mengakses seluruh data. Bagian Mahasiswa hanya boleh mengakses file mahasiswa. Bagian Mata kuliah hanya boleh mengakses file mata kuliah, tidak boleh mengakses file mahasiswa.Tetapi sejak program-program aplikasi ditambahkan secara ad-hoc maka sulit melaksanakan pengamanan seperti yang diharapkan.
5. Data Dependence
Terjadi ketergantungan pada satu program aplikasi. Apabila terjadi perubahan atau kesalahan pada program aplikasi maka pemakai tidak dapat mengakses data.


III. Sistem Pemrosesan Database / Sistem Pengorganisasian Database Kontemporer
Databse adalah susunan record data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakana metode tertentu dalam komputer sehingga mampu memenuhi informasi optimal diperlukan oleh user. Sistem database adalah sistem penyusunan database.


 

Tujuan database adalah :
1. Kontrol data agar tidak terjadi kerangkapan data
2. Standarisasi dalam format data dan program aplikasi yang digunakan
3. Meningkatkan kerja sistem

Konsep Dasar Basis Data
Data  adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, mahasiswa, pembeli dll), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dsb yang direkam dalam bentuk angka, huruf, symbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.

Basis Data adalah sekumpulan data yang terintegrasi yang diorganisasikan untuk memenuhi kebutuhan para pemakai dalam suatu organisasi.

DBMS (Database Management Sytem) adalah perangkat lunak yang menangani semua pengaksesan ke basis data

Tujuan DBMS adalah :
Efisiensi dan kenyamanan dalam memperoleh dan menyimpan informasi dalam database


Konsep Database adalah integrasi logis dari record-record dalam banyak file
Tujuan utamanya meminimalkan pengulangan dan mencapai independensi data
·      Data redundancy
Duplikasi data, data yang sama disimpan  dalam beberapa file
·      Data inconsistency
Duplikasi data akan mengakibatkan data menjadi tidak konsisten
·      Data independence
     Kemampuan untuk membuat perubahan dalam struktur data tanpa membuat perubahan pada program yang memproses data

Komponen Sistem Database
1. Data
Didalam database, data
-          Disimpan secara terintegrasi (integrated), artinya database merupakan gabungan dari berbagai macam file aplikasi yang berbeda yang disusun dengan menghilangkan bagian-bagian yang rangkap (redundant). Sebagai alat penghubung digunakan key.
-          Dipakai secara bersama-sama (shared), artinya masing-masing bagian dari suatu data dapat digunakan atau diakses bersama-sama dalam waktu yang bersamaan oleh user untuk aplikasi yang berbeda.
2. Perangkat keras (Hardware)
Mencakup peralatan atau peramgkat computer yang digunakan untuk pengelolaan sistem database. Contoh : alat I/O, komunikasi data dsb
3. Perangkat lunak (Software)
Sebagai penghubung antara pemakai (user) dan database, Contoh : DBMS
4. Pemakai (User)
Dibagi menjadi 4 kategori :
a. Sytem Engineer
Tenaga ahli yang bertanggung jawab atas pemasangan Sistem database, dan juga mengadakan peningkatan dan melaporkan kesalahan dari sistem tsb kepada pihak penjual.
b. Databse Administrator DBA)
Tenaga ahli yang mempunyai tugas untuk mengontrol sistem database secara keseluruhan, meramalkan kebutuhan akan sistem database, merencanakannya dan mengaturnya.
c. Programmer
Membuat program aplikasi yang diperlukan oleh pemakai akhir dengan menggunakan database dan bahasa pemrograman
d. Pemakai akhir (End-user)
Tenaga yang menggunakan atau mengakses (retrieve, create, delete, modify) database dari terminal sesuai dengan haknya dengan menggunakan query language atau program aplikasi yang disediakan oleh programmer.
Pemakai akhir (End-User) dapat dibagi menjadi 2 :
-       pengguna aplikasi : adalah orang  yang mengoperasikan program aplikasi yang dibuat oleh pemrogram aplikasi.
-       pengguna interaktif : adalah orang yg dpt memberikan perintah-perintah pada antar muka basisdata, misalnya SELECT, INSERT dsb.


Hierarki Data Dalam Database
  1. Database, kumpulan file yg saling terkait satu sama lain
  2. File, kumpulan record yg saling terkait & memiliki format field yg sama & sejenis
  3. Record, kumpulan field
  4. Field, atribut dari record yg menunjukkan item dari data seperti nama,alamat dsb
  5. Byte, atribut dari field yg berupa huruf yg membentuk nilai dari sebuah field
  6. Bit, bagian terkecil dari data scr keseluruhan, berupa karakter ASCII 0 atau 1 komponen pembentuk byte

Level Abstraksi Data
  1. Level penyajian penampakan, representasi hasil pengolahan database menggunakan SI dlm format yg mudah dipahami pemakai
  2. Level konseptual, memperlihatkan file-file data yg dibuat & hubungannya satu sama lain dlm lingkungan database
  3. Level fisik, absraksi data yg memperlihatkan struktur & jenis data serta bagaimana data tsb disimpan & diorganisasikan dlm media penyimpanan 

 


Ilustrasi Hierarki & Abstraksi Data


Keuntungan Pemakaian Database
1. Terkontrolnya kerangkapan data (Mengurangi redundancy)
- Pada non database
Setiap program aplikasi mempunyai file tersendiri sehingga banyak field yang terulang kembali pada file lain. Hal ini akan membuang ruang storage.
-Database
Hanya mencantumkan satu kali saja field yang sama yang dapat dipakai oleh semua aplikasi yang memerlukannya.
2. Terpeliharanya keselarasan (ke-konsistenan) data
Apabila ada perubahan data pada aplikasi yang berbeda maka secara otomatis perubahan itu berlaku untuk keseluruhan
3. Data dapat dipakai secara bersama (shared)
Data dapat dipakai secara bersama-sama oleh beberapa program aplikasi (secara batch maupun on-line) pada saat bersamaan.
4. Dapat diterapkan standarisasi
Dengan adanya pengontrolan yang terpusat maka DBA dapat menerapkan standarisasi data yang disimpan sehingga memudahkan pemakaian, pengiriman maupun pertukaran data.
5. Keamanan data terjamin
DBA dapat memberikan batasan-batasan pengaksesan data, misalnya dengan memberikan password dan pemberian hak akses bagi user (mis : modify, delete, insert, retrieve)
6. Terpeliharanya integritas data
Jika kerangkapan data dapat dikontrol dan ke-konsistenan data dapat dijaga maka data menjadi akurat.
7. Terpeliharanya keseimbangan (keselarasan) antara kebutuhan data yang berbeda dalam setiap aplikasi. Struktur database diatur sedimikian rupa sehingga dapat melayani pengaksesan data dengan cepat
8. Data independence (kemandirian data)
 Dapat digunakan untuk bermacam-macam program aplikasi tanpa harus merubah format data yang sudah ada.
Kerugian dari Sistem Database
1. Storage yang digunakan besar
2. Dibutuhkan tenaga yang trampil dalam mengelola data
3. Software (perangkat lunaknya) mahal
4. Kerusakan pada sistem database dapat mempengaruhi departemen lain yang terkait.

Perbedaan antara file manajemen tradisional dan file manajemen database
File Manajemen Tradisional
File Manajemen Database
1. Sifat : program oriented
Suatu susunan data dalam file dirancang untuk satu program aplikasi. Terjadi saling ketergantungan yang tinggi
1. Sifat : data oriented
Database dapat diubah struktur penyimpanan maupun cara pengaksesan tanpa merubah program aplikasi yang ada
2. Kaku
Apabila format fisik file berubah maka program aplikasi harus berubah juga
2. Luwes
Database dapat digunakan secara umum oleh program aplikasi apa saja tanpa memperhatikan struktur datanya.
3. Kerangkapan data
Setiap program aplikasi mempunyai file data sendiri sehingga mengakibatkan kerangkapan data antara yang satu dengan yang lain tidak selaras.
3. Terkontrolnya kerangkapan data
Dengan adanya satu sistem file dengan pengontrolan terpusat maka kerangkapan data dapat terkontrol sehingga penjamin keselarasan data.

Beberapa istilah yang digunakan pada Database
1.  Enterprise
Suatu bentuk organisasi seperti : bank, universitas, rumah sakit, pabrik dsb.
Data yang disimpan dalam basis data merupakan data operasional dari suatu enterprise. Contoh data operasional :
-          Data keuangan
-          Data mahasiswa
-          Data pasien
2. Entitas
Suatu obyek yang dapat dibedakan dari lainnya yang dapat diwujudkan dalam basis data
Contoh entitas dalam lingkungan Bank terdiri dari : nasabah, simpanan, hipotik
Contoh entitas dalam lingkungan pabrik terdiri dari : supplier, part, shipment
Kumpulan dari entitas disebut Himpunan Entitas, contoh semua nasabah, semua supplier
3. Atribut (Elemen data)
Karakteristik dari entitas tsb.
Contoh entitas nasabah, atributnya terdiri dari : kode nasabah, nama nasabah, alamat nasabah
4. Nilai Data (Data Value)
Isi data/ informasi yang tercakup dalam setiap elemen data
Contoh atribut nama nasabah dapat berisi nilai data : Nina, Rika, Titin dsb.
5. Kunci elemen Data (Key Data Elemen)
Tanda pengenal yang secara unik mengidentifikasikan entitas dari suatu kumpulan entitas.
Contoh entitas nasabah yang mempunyai atribut-atribut Kode Nasabah, Nama Nasabah, Alamat Nasabah dsb menggunakan kunci elemen data kode nasabah.
6. Record Data
Kumpulan isi elemen data (atribut) yang saling berhubungan
Contoh : kumpulan Atribut Kode Nasabah, Nama Nasabah, Alamat Nasabah berisikan “931109”, “Nina”, “J. Sudirman 63A”
Contoh informasi dari suatu enterprise
ENTITAS
ATRIBUT
NILAI DATA
Pelanggan
Kode Pelanggan
Nama Pelanggan
Alamat
123H
PT. Maju Terus
Jl. Salemba 53
Rekening
Kode Rekening
Jenis Rekening
Jumlah Rekening
63H250
Cek
1.000.000
Penyalur
Kode Penyalur
Nama Penyalur
Alamat
3H20
PT. Jaya Elektronik
JL. Margonda Raya 100

Penemuan Pengetahuan Dalam Database
1.Data Ware Housing/Gudang data
  • Perkembangan dari konsep database yang menyediakan sumber daya data yang lebih baik
  • sangat besar, berkualitas tinggi dan mudah di ambil
2.Data Mart
Suatu database yang berisi data yang hanya menjelaskan satu segmen dari operasi perusahaan
3.Data Mining
Data mining adalah serangkaian proses untuk menggali nilai tambah berupa informasi yang selama ini tidak diketahui secara manual dari suatu basisdata dengan melakukan penggalian pola-pola dari data dengan tujuan untuk memanipulasi data menjadi informasi yang lebih berharga yang diperoleh dengan cara mengekstraksi dan mengenali pola yang penting atau menarik dari data yang terdapat dalam basisdata.
            Data mining biasa juga dikenal nama lain seperti Knowledge discovery (mining) in database (KDD), ekstaksi pengetahuan (knowledge extraction), Analisa data/pola dan kecerdasan bisnis (business intelligence) dan merupakan alat yang penting untuk memanipulasi data untuk penyajian informasi sesuai kebutuhan user dengan tujuan untuk membantu dalam analisis koleksi pengamatan perilaku, secara umum definisi data mining dapat diartikan sebagai berikut :
  • Proses penemuan pola yang menarik dari data yang tersimpan dalam jumlah besar
  • Ekstraksi dari suatu informasi yang berguna atau menarik (non-trivial), implicit, sebelumnya belum diketahui potensial kegunaannya) pola atau pengetahuan dari data yang disimpan dalam jumlah besar.
  • Ekplorasi dari analisa secara otomatis atau semiotomatis terhadap data dalam jumlah besar untuk mencari pola atau aturan yang berarti.

 
Konsep Data Mining
Data mining sangat perlu dilakukan terutama dalam mengelola data yang sangat besar untuk memudahkan aktifitas recording suatu transaksi dan untuk proses data warehousing agar dapat memberikan informasi yang akurat bagi penggunanya.


Alasan utama mengapa data mining sangat menarik perhatian industri informasi dalam beberapa tahun belakangan ini adalah karena tersedianya data dalam jumlah yang besar dan semakin besarnya kebutuhan untuk mengubah data tersebut menjadi informasi dan pengetahuan yang berguna karena sesuai fokus bidang ilmu ini yaitu melakukan kegiatan mengekstraksi atau menambang pengetahuan dari data yang berukuran/berjumlah besar, informasi ini yang nantinya sangat berguna untuk pengembangan, berikut langkah-langkahnya :
  1. Data cleaning (untuk menghilangkan noise data yang tidak konsisten) Data integration (di mana sumber data yang terpecah dapat disatukan)
  2. Data selection (dimana data yang relevan dengan tugas analisis dikembalikan ke dalam database)
  3. Data transformation (dimana data berubah atau bersatu menjadi bentuk yang tepat untuk menambang dengan ringkasan performa atau operasi agresi)
  4. Knowledge Discovery (proses esensial dimana metode yang intelejen digunakan untuk mengekstrak pola data)
  5. Pattern evolution (untuk mengidentifikasi pola yang benar-benar menarik yang mewakili pengetahuan berdasarkan atas beberapa tindakan yang menarik)
  6. Knowledge presentation (dimana gambaran teknik visualisasi dan pengetahuan digunakan untuk memberikan pengetahuan yang telah ditambangkan kepada user)
SUMBER: http://muji_lestari.staff.gunadarma.ac.id/

No comments:

Post a Comment