Tuesday, January 27, 2015

"TAMPARAN" dosen tuntuk mahasiswa

Ketika saya menemukan tulisan ini di beranda sosial media, saya merenung beberapa saat dan merasa "TERTAMPAR" oleh tulisan bapak I Made Andi Arsana dosen Teknik Geodesi UGM.  "Ini cara saya menggampar mahasiswa saya" begitu tulisan nya, berikut ini adalah "Tamparan" dari sang dosen :
  • Kamu ingin dapat beasiswa S2 ke luar negeri nanti? Pastikan IP di atas 3 dan TOEFL di atas 500! Merasa tidak pinter? BELAJAR!
  • Empat atau lima tahun lagi kamu bisa sekolah S2 di luar negeri dengan beasiswa. Itu kalau kamu tidak cuma twitteran saja sampai lulus nanti.
  • Kamu tidak akan bisa S2 di luar negeri karena akan ditolak profesor kalau nulis email formal saja tidak bisa. Alay itu tidak keren, tidak usah bangga!
  • Tidak usah tanya tips cara menghubungi professor di luar negeri kalau kirim email ke dosen sendiri saja kamu belum bisa. Hey, ganti dulu akun niennna_catique@gmail.com itu!
  • Tidak usah ikut meledek Vicky, kamu saja tidak tahu kapan harus pakai tanda tanya, tanda seru, tanda titik, spasi, huruf besar, huruf kecil di email kok!
  • Mana bisa diterima di perusahaan multinasional biarpun IP tinggi kalau nulis email saja lupa salam pembuka dan penutup
  • Sok mengkritik kebijakan UN segala, dari cara menulis email saja kelihatannya kamu tidak lulus Bahasa Indonesia kok. Tidak usah gaya!
  • Bayangkan kalau kamu harus menulis email ke pimpinan sebuah perusahaan besar. Apa gaya bahasa email kamu yang sekarang itu sudah sesuai? Jangan-jangan bosnya tertawa!
  • Apapun bidang ilmu kamu, akhirnya kamu akan berhubungan dg MANUSIA yang beda umur dan latar belakangnya. Belajar komunikasi yang baik. Jangan bangga jadi alay!
  • Bangga bisa software dan gunakan alat-alat canggih? Suatu saat kamu harus yakinkan MANUSIA akan skill itu. Belajar komunikasi dengan bahasa manusia biasa!
  • Kamu orang teknik dan hanya peduli skil teknis? Kamu salah besar! Nanti kamu akan jual skil itu pada MANUSIA, bukan pada mesin!
  • Kamu kira orang teknik hanya ngobrol sama mesin dan alat? Kamu harus yakinkan pengambil kebijakan suatu saat nanti dan mereka itu manusia. Belajar ngomong sama manusia!
  • Malas basa-basi sama orang yang tidak dikenal? Enam tahun lagi kamu diutus kantor untuk presentasi sama klien yang tidak kamu kenal. Belajar!
  • Malas belajar bikin presentasi? Lima thn lagi bos kamu datang dengan segepok bahan, “saya tunggu file presentasinya besok!”
  • Kamu orang sosial dan malas belajar hal-hal kecil di komputer? Lima tahun lagi bos kamu datang bertanya “cara membesarkan huruf di Ms Word dengan shortcut gimana ya?’ Mau nyengir?
  • Mahasiswa senior, jangan
  • bangga bisa membully Mahasiswa baru, tujuh tahun lagi kamu diinterview sama dia saat pindah kerja ke perusahaan yang lebih bagus
  • Mahasiswa senior, keren rasanya ditakuti Mahasiswa baru? JANGAN! Urusan kalian nanti bersaing sama orang-orang ASEAN dan Dunia. Bisa bikin mereka takut tidak?
  • Bangga bisa demo untuk mengundurkan jadwal ujian karena kamu tidak siap? Kamu itu mahasiswa negara ekonomi terbesar di Asia Tenggara, masa’ urusannya cetek-cetek begitu sih?!
  • Tidak usah lah sok hebat demo nyuruh SBY berani sama Amerika kalau kamu diskusi sama mahasiswa Singapura saja tergagap-gagap
  • Tidak perlu lah teriak-teriak “jangan tergantung pada barat” jika kamu belum bisa tidur kalau tidak ada BB dekat bantal
  • Tentara kita tidak takut sama tentara Malaysia kalau kamu bisa kalahkan mahasiswa Malaysia debat ilmiah dlm forum di Amerika!
  • Tidak perlu beretorika menentang korupsi kalau kamu masih nitip absen sama teman saat demo antikorupsi!
  • Boleh kampanye “jangan tergantung pada barat” tapi jangan kampanye di Twitter, Facebook, BBM, Path dan Email! Memangnya itu buatan Madiun?!
  • Kalau file laporan praktikum masih ngopi dari kakak kelas dan hanya ganti tanggal, tidak usah teriak anti korupsi ya Boss!
  • Minder karena merasa dari kampung, tidak kaya, tidak gaul? Lima tahun lagi kamu bisa S2 di negara maju karena IP, TOEFL dan kemampuan kepemimpinan. Bukan karena kaya dan gaul!
  • Pejabat kadang membuat kebijakan tanpa riset serius. Sama seperti mahasiswa yang membuat tugas dalam semalam hanya modal Wikipedia
  • DPR kadang studi banding untuk jalan-jalan doang. Sama seperti mahasiswa yang tidak serius saat kunjungan ke industri lalu nyontek laporan sama temannya
  • Pejabat kadang menggelapkan uang rakyat. Sama seperti mahasiswa yang melihat bahan di internet lalu disalin di papernya tanpa menyebutkan sumbernya.
  • Alah, pakai mengkritik kebijakan pemerintah segala, bikin paper saja ngopi file dari senior dan ubah judul, pendahuluan sama font-nya
  • Gimana mau membela kedaulatan bangsa kalau waktu menerima kunjungan mahasiswa asing saja kamu tidak bisa ngomong saat diskusi. Mau pakai bambu runcing?
  • Kalau kamu berteriak “jangan mau ditindas oleh asing”, coba buktikan. Ikuti forum ASEAN atau Dunia dan buktikan di situ kamu bisa bersuara dan didengar! 
sumber: http://www.scholarshipsinfo.info/2015/01/inilah-tamparan-dari-dosen-untuk.html#.VMbtB7vj3Eg.facebook

No comments:

Post a Comment