Ketika saya menemukan tulisan ini di beranda sosial media, saya merenung beberapa saat dan merasa "TERTAMPAR" oleh tulisan bapak I
Made Andi Arsana dosen Teknik Geodesi UGM. "Ini cara saya menggampar mahasiswa saya" begitu tulisan nya, berikut ini adalah "Tamparan" dari sang dosen :
- Kamu ingin dapat beasiswa S2 ke luar negeri nanti? Pastikan IP di atas 3 dan TOEFL di atas 500! Merasa tidak pinter? BELAJAR!
- Empat atau lima tahun lagi kamu bisa sekolah S2 di luar negeri
dengan beasiswa. Itu kalau kamu tidak cuma twitteran saja sampai lulus
nanti.
- Kamu tidak akan bisa S2 di luar negeri karena akan ditolak profesor
kalau nulis email formal saja tidak bisa. Alay itu tidak keren, tidak
usah bangga!
- Tidak usah tanya tips cara menghubungi professor di luar negeri
kalau kirim email ke dosen sendiri saja kamu belum bisa. Hey, ganti dulu
akun niennna_catique@gmail.com itu!
- Tidak usah ikut meledek Vicky, kamu saja tidak tahu kapan harus
pakai tanda tanya, tanda seru, tanda titik, spasi, huruf besar, huruf
kecil di email kok!
- Mana bisa diterima di perusahaan multinasional biarpun IP tinggi kalau nulis email saja lupa salam pembuka dan penutup
- Sok mengkritik kebijakan UN segala, dari cara menulis email saja
kelihatannya kamu tidak lulus Bahasa Indonesia kok. Tidak usah gaya!
- Bayangkan kalau kamu harus menulis email ke pimpinan sebuah
perusahaan besar. Apa gaya bahasa email kamu yang sekarang itu sudah
sesuai? Jangan-jangan bosnya tertawa!
- Apapun bidang ilmu kamu, akhirnya kamu akan berhubungan dg MANUSIA
yang beda umur dan latar belakangnya. Belajar komunikasi yang baik.
Jangan bangga jadi alay!
- Bangga bisa software dan gunakan alat-alat canggih? Suatu saat kamu
harus yakinkan MANUSIA akan skill itu. Belajar komunikasi dengan bahasa
manusia biasa!
- Kamu orang teknik dan hanya peduli skil teknis? Kamu salah besar! Nanti kamu akan jual skil itu pada MANUSIA, bukan pada mesin!
- Kamu kira orang teknik hanya ngobrol sama mesin dan alat? Kamu
harus yakinkan pengambil kebijakan suatu saat nanti dan mereka itu
manusia. Belajar ngomong sama manusia!
- Malas basa-basi sama orang yang tidak dikenal? Enam tahun lagi kamu
diutus kantor untuk presentasi sama klien yang tidak kamu kenal.
Belajar!
- Malas belajar bikin presentasi? Lima thn lagi bos kamu datang dengan segepok bahan, “saya tunggu file presentasinya besok!”
- Kamu orang sosial dan malas belajar hal-hal kecil di komputer? Lima
tahun lagi bos kamu datang bertanya “cara membesarkan huruf di Ms Word
dengan shortcut gimana ya?’ Mau nyengir?
- Mahasiswa senior, jangan
-
bangga bisa membully Mahasiswa baru,
tujuh tahun lagi kamu diinterview sama dia saat pindah kerja ke
perusahaan yang lebih bagus
- Mahasiswa senior, keren rasanya ditakuti Mahasiswa baru? JANGAN!
Urusan kalian nanti bersaing sama orang-orang ASEAN dan Dunia. Bisa
bikin mereka takut tidak?
- Bangga bisa demo untuk mengundurkan jadwal ujian karena kamu tidak
siap? Kamu itu mahasiswa negara ekonomi terbesar di Asia Tenggara, masa’
urusannya cetek-cetek begitu sih?!
- Tidak usah lah sok hebat demo nyuruh SBY berani sama Amerika kalau kamu diskusi sama mahasiswa Singapura saja tergagap-gagap
- Tidak perlu lah teriak-teriak “jangan tergantung pada barat” jika kamu belum bisa tidur kalau tidak ada BB dekat bantal
- Tentara kita tidak takut sama tentara Malaysia kalau kamu bisa kalahkan mahasiswa Malaysia debat ilmiah dlm forum di Amerika!
- Tidak perlu beretorika menentang korupsi kalau kamu masih nitip absen sama teman saat demo antikorupsi!
- Boleh kampanye “jangan tergantung pada barat” tapi jangan kampanye
di Twitter, Facebook, BBM, Path dan Email! Memangnya itu buatan Madiun?!
- Kalau file laporan praktikum masih ngopi dari kakak kelas dan hanya ganti tanggal, tidak usah teriak anti korupsi ya Boss!
- Minder karena merasa dari kampung, tidak kaya, tidak gaul? Lima
tahun lagi kamu bisa S2 di negara maju karena IP, TOEFL dan kemampuan
kepemimpinan. Bukan karena kaya dan gaul!
- Pejabat kadang membuat kebijakan tanpa riset serius. Sama seperti
mahasiswa yang membuat tugas dalam semalam hanya modal Wikipedia
- DPR kadang studi banding untuk jalan-jalan doang. Sama seperti
mahasiswa yang tidak serius saat kunjungan ke industri lalu nyontek
laporan sama temannya
- Pejabat kadang menggelapkan uang rakyat. Sama seperti mahasiswa
yang melihat bahan di internet lalu disalin di papernya tanpa
menyebutkan sumbernya.
- Alah, pakai mengkritik kebijakan pemerintah segala, bikin paper
saja ngopi file dari senior dan ubah judul, pendahuluan sama font-nya
- Gimana mau membela kedaulatan bangsa kalau waktu menerima kunjungan
mahasiswa asing saja kamu tidak bisa ngomong saat diskusi. Mau pakai
bambu runcing?
- Kalau kamu berteriak “jangan mau ditindas oleh asing”, coba
buktikan. Ikuti forum ASEAN atau Dunia dan buktikan di situ kamu bisa
bersuara dan didengar!
sumber: http://www.scholarshipsinfo.info/2015/01/inilah-tamparan-dari-dosen-untuk.html#.VMbtB7vj3Eg.facebook
No comments:
Post a Comment